Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, ada satu desa di Bali yang seolah-olah membekukan waktu. Desa Penglipuran, sebuah perkampungan tradisional Bali yang terletak di Kabupaten Bangli, menawarkan oase ketenangan dan keindahan alam yang masih asli. Desa ini sering disebut sebagai desa adat yang paling bersih dan terawat di Bali, bahkan dijuluki sebagai desa tanpa asap.

Keunikan Desa Penglipuran

• Arsitektur Tradisional: Rumah-rumah tradisional di Penglipuran dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu dan kayu. Tata letak rumah yang teratur dan seragam menciptakan pemandangan yang sangat estetis. Atap rumah yang terbuat dari ilalang juga memberikan kesan alami dan sejuk.
• Kebersihan yang Luar Biasa: Salah satu hal yang paling mencolok di Penglipuran adalah kebersihannya yang luar biasa. Tidak ada sampah berserakan di jalanan, dan udara di desa ini terasa sangat segar. Kebersihan ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Penglipuran.
• Hutan Bambu yang Asri: Desa Penglipuran dikelilingi oleh hutan bambu yang luas. Hutan bambu ini tidak hanya berfungsi sebagai paru-paru desa, tetapi juga memiliki nilai spiritual bagi masyarakat setempat. Suara gemericik air sungai yang mengalir di antara pepohonan bambu menciptakan suasana yang sangat menenangkan.
• Kehidupan Adat yang Terjaga: Masyarakat Penglipuran masih sangat menjunjung tinggi adat istiadat leluhur. Upacara-upacara adat masih sering dilakukan, dan setiap anggota masyarakat memiliki peran masing-masing dalam menjaga kelestarian desa.
• Kehidupan Bermasyarakat yang Harmonis: Hubungan antar warga Penglipuran sangat harmonis. Mereka hidup gotong royong dan saling membantu. Semangat kebersamaan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga kelestarian desa.

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Penglipuran

• Berjalan-jalan menyusuri desa: Nikmati suasana pedesaan yang tenang dengan berjalan-jalan menyusuri jalan setapak di antara rumah-rumah tradisional.
• Menyaksikan proses pembuatan kerajinan tangan: Anda bisa melihat langsung bagaimana masyarakat Penglipuran membuat berbagai macam kerajinan tangan dari bahan alami, seperti anyaman bambu dan ukiran kayu.
• Menikmati pemandangan alam yang indah: Hutan bambu, sawah, dan sungai yang mengalir menjadi latar belakang yang sempurna untuk berfoto.
• Mencicipi kuliner khas Bali: Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi makanan khas Bali yang dimasak dengan bahan-bahan segar dari kebun.
• Menginap di homestay: Untuk pengalaman yang lebih mendalam, Anda bisa menginap di homestay milik warga setempat.

Tips Berkunjung ke Penglipuran

• Waktu terbaik untuk berkunjung: Cuaca di Penglipuran cukup sejuk sepanjang tahun, namun waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat musim kemarau (April-Oktober).
• Pakaian: Kenakan pakaian yang nyaman dan sopan. Jangan lupa membawa topi dan sunscreen.
• Transportasi: Anda bisa menyewa sepeda motor atau mobil untuk mencapai Penglipuran.
• Etika: Hormati adat istiadat dan aturan yang berlaku di desa. Jangan buang sampah sembarangan dan jaga kebersihan lingkungan.

Penglipuran: Inspirasi bagi Dunia

Keberhasilan Desa Penglipuran dalam menjaga kelestarian alam dan budaya telah menarik perhatian dunia. Desa ini telah menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia, bahkan di dunia, tentang pentingnya menjaga warisan budaya dan lingkungan.

Kesimpulan

Desa Penglipuran adalah sebuah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman yang berbeda dari biasanya. Jika Anda mencari ketenangan, keindahan alam, dan ingin mengenal lebih dekat budaya Bali, maka Penglipuran adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.